Jumat, 11 Mei 2012

Perampok Mencicipi Istri Pejabat

Perampok yang beruntung

Siang hari di sebuah rumah kosong,
kembali saya mematangkan
rencana yang telah kami susun
dengan kedua anak buahku. Kali ini
sasaran kami adalah sebuah rumah
mewah yang terletak dibilangan Jakarta Selatan. Kami adalah
sekawanan perampok yang
menjunjung tinggi kode etik
perampok, artinya tidak pernah
tercampur dengan tindak criminal
lainnya. Sebagaimana para netters ketahui
bahwa di zaman yang serba sulit
saat ini, sangatlah sakit rasanya
bila harus menahan lapar tiap hari
sementara banyak orang di luar
sana yang sanggup mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk
sepiring nasi. Bahkan jauh lebih
kenyang rasanya makan di Warteg
daripada makan sepiring nasi yang
berharga ratusan ribu tersebut.
Setidaknya itulah bandingan kekontrasan yang terlihat di negara
ini. Saya tidak katakan tidak setuju
mereka menikmati hasil jerih payah
mereka. Dan tentu saya setuju
kalau itu mereka dapatkan dengan
kerja keras mereka. Dengan
berkaca pada situasi inilah saya juga ingin merasakan paling tidak
setengah dari keadaan tersebut.
Tentu dengan kerja keras juga,
hanya mungkin caranya berbeda.
Jika mereka merampok dengan
menggunakan dasi dengan wajah penuh damai, kami merampok
dengan cadar dengan wajah
tertutupi. Itulah salah satu factor
pendorong terbesar sehingga
terbentuklah kelompok ini. Tepat jam 00.30 kami telah siap
siaga di depan rumah mewah yang
menjadi sasaran kami dini hari ini.
Dengan cekatan saya merintis
jalan masuk ke rumah yang diikuti
anak kedua anak buahku. Satpam yang sedang ngantuk saat itu
dengan mudah kami ikat. Tentunya
kami tidak mengalami kesulitan
masuk ke rumah ini karena hal ini
kami adalah ahlinya. Rumah yang serba mewah dengan
perabotan yang serba mewah pula.
Terdapat beberapa kamar yang
harus kami periksa satu persatu.
Dari tiga kamar kami berhasil
melumpuhkan tiga orang yang menurut perkiraanku adalah
pembantu. Terdiri dari dua wanita
dan satu laki-laki yang
kemungkinan supir pribadi di
keluarga itu. Kami sampai
diruangan yang cukup besar yang kurasa adalah ruang tamu.
Terdapat photo keluarga yang
terdiri dari lima orang, yakni suami
istri, anak perempuan dua dan satu
laki-laki yang kira-kira berumur dua
puluhan. Berpedoman pada photo tersebut,
berarti kami harus membekuk lima
orang lagi. Akhirnya kamar yang
laki-laki dapat kami temukan dan
langsung kami ikat dan satukan
dengan para pembantu tadi. Dan selanjutnya kami temukan kamar
para wanita bersebelahan. Kami
mengikat para gadis yang
mengenakan pakaian tidur
tersebut. Sekilas wajah mereka
tampak tidak kalah dengan para artis dan sangat seksi dengan
pakaian tidur mereka. Tapi karena
hal ini telah terbiasa bagi kami
sehingga menganggapnya angin
lalu saja. Yang penting bagaimana
melaksanaakan aksi ini dengan sukses. Karena kami kesusahan mencari
kamar tidur utama, maka kami
paksa mereka untuk
menunjukkannya. Tampaknya si
gadis yang lebih tua tegar juga dan
tidak mau mengaku. Kesal bercampur gemas, saya tangkap
buah dadanya. "Auw.. Jangan..!" katanya tiba-tiba. Sebagai lelaki normal, Berdesir
darahku manakala memegang
buah dada yang ternyata tidak
muat digenggamanku. Mungkin
karena dia memakai pakaian tidur
membuat buah dadanya tidak terlihat menonjol. Seperti
terhipnotis dengan buah dadanya
tersebut, tangan saya tetap
membetot kedua buah dadanya
dan mata kami saling melotot.
Tetapi akhirnya aku tersadar dan lanjut bertanya. "Dimana kamar orang tuamu..
Jawab! Aku tak ingin menyakiti
kalian!" kataku dengan lembut tapi
tegas.
"Di atas.." akhirnya dia menjawab
juga. Dengan sigap kami naik ke atas
dan mendapati beberapa kamar.
Tapi tentunya siapapun dapat
menebak mana kamar utamanya.
Dengan berbagai kunci yang kami
punya akhirnnya kami dapat membuka pintu kamar tersebut
dengan tidak meninbulkan suara
berisik. Saya melihat dua sosok tubuh yang
lagi tidur pulas di atas tempat
tidaur yang sangat mewah. Setelah
saya mendekat dan mengarahkan
pistol di kepala si suami, saya
berikan kode ke anak buahku agar menyalakan lampu utama.
Kemudian kamar itu terang
benderang. Saya kaget setelah
dapat melihat dengan jelas wajah
si suami tersebut. Siapa yang tidak
mengenal dia di negeri ini. Bukankah dia salah satu pejabat di
negara ini? Kenapa tadi saya tidak
memperhatikan photo keluarga
tadi? Ingin rasanya mundur, tapi
sudah terlanjur basah dan tentunya
ini akan sangat memalukan bagi
para perampok lain bila berita ini terdengar besok dengan judul
"Sekawanan perampok
menghentikan aksinya setelah
mengenali wajah korbannya".
Sangat mencoreng profesi
perampok bila hal ini terjadi. Berarti aksi ini harus dituntaskan.
Kembali saya amati kedua tubuh
suami istri yang terlentang dengan
menggunakan baju tidur itu.
Kuamati pelan istrinya dengan
seksama. Wajah yang sangat cantik keibuan sama halnya seperti
ibu-ibu pejabat yang terhormat.
Walau kutaksir sudah berumur
kepala empat, tapi siapapun lelaki
pasti masih bergairah melihat tubuh
seperti ini. Terlihat tonjolan di dadanya yang
lumayan besar. Pandanganku turun
ke bawah.. Seerr.. Berdesir
jantungku melihat salah satu
kakinya tertekuk ke samping yang
membuat kakinya agak mengangkang sehingga baju
tidurnya tersingkap sampai ke
pangkal pahanya. Terlihat ujung
celana dalamnya yang tentunya
menutupi vaginanya. Warnanya
hitam. Berlagak serius kusuruh anak buahku keluar kamar untuk mencari
barang-barang berharga dengan
meyakinkan aku sanggup
mengatasi yang dua ini. WWW.UDAHGEDE.COM Tidak dapat kuingkari lagi kalau
detak jantungku sangat keras.
Dilain pihak saya menghormati
komitmen perampok terhormat
yang saya pegang kuat. Tapi siapa
laki-laki normal yang tahan melihat hal seperti ini? Sensasi yang semakin kuat
membuat aku perlahan
mendekatkan wajahku ke pangkal
paha itu. Perlahan kuendus ujung
vagina yang terlihat itu, uhh..
Semakin dekat sampai ujung hidungku menyentuh tonjolan
vagina yang masih terbungkus
celana dalam itu. Perlahan kusingkapkan lagi baju
tidurnya ke atas. Pelan-pelan
semakin tampak gundukkan vagina
istri pejabat tersebut. Saya
singkapkan terus sampai ke
pinggang tanpa membangunkan orangnya, sementara Pak pejabat
masih mendengkur. Ternyata
celana dalam yang dipakai ibu
pejabat ini hanya sanggup
menutupi setengah gundukan
vaginanya. Setengah bagian atas gundukan vaginanya terbuka
sampai terlihat sedikit garis yang
membelah vagina itu yang
ditumbuhi rambut halus. Perlahan kujulurkan lidahku ke
gundukan vagina yang sangat
tebal itu. Kuusap-usapkan lidahku
beberapa kali dari bawah ke atas
sampai celana dalam itu basah.
Akibatnya tonjolan clitoris vagina nyonya pejabat itu terlihat
berbayang. Sengaja kuhindarkan
persentuhan lidahku dengan kulit
ibu pejabat itu biar dia tidak
terbangun. Pinggul Bu pejabat itu bergerak
perlahan kesamping yang
membuat pahanya semakin
terbuka. Sementara batang
zakarku yang sudah tegang terasa
sakit karena terjepit dengan celana dalamku. Kuambil gunting
dari kantong peralatan. Perlahan
kusisipkan ujung gunting ke balik
celana dalamnya secara mendatar
sehingga celana dalam itu
terpotong. Tampaklah bentuk vagina ibu pejabat itu secara utuh.
Vagina yang sangat tebal terbelah
panjang dengan clitoris yang
mencuat keluar dari bibir vagina itu
dihiasi dengan bulu-bulu halus rapi
diseputar bibir vaginanya. Nafsuku yang semakin tinggi
membuat aku semakin berani.
Kujilati langsung belahan vagina
ibu pejabat itu. Kuusapkan lidahku
dari bawah dekat dengan lubang
anusnya sampai ke ujung clitorisnya. "Akh.." tiba-tiba mulut ibu pejabat
itu mendesis dan pinggulnya
menghentak saat lidahku
menyentuh clitorisnya. Kuhentikan jilatanku karena kukira
dia terbangun. Kutunggu sesaat
ternyata terdengar lagi dengkuran
halusnya. Terus kujilati belahan
vaginanya dengan rakus,
lubangnya yang merah tua dan juga sampai ke pinggir gundukan
vaginanya sampai ke pangkal
pahanya. "Akh.. Akh.. Akh.." mulai terdengar
desisan istri pejabat itu dan
pinggulnya mulai bergerak naik
turun mengikuti irama jilatanku di
vaginanya. Sedangkan vaginanya sudah
semakin membengkak sehingga
terlihat semakin menggembung ke
atas dan basah. Mungkin dia lagi
bermimpi sedang bersetubuh
dengan Pak pejabat saat ini. Tak tahan lagi dengan batang zakarku
yang terjepit, kukeluarkan melalui
resleting celanaku. Sambil menjilati
vagina Bu pejabat sementara
tanganku mengocok batang
zakarku. Kulihat lubang vagina nyonya pejabat itu mulai
mengeluarkan lendir berwarna
bening agak putih. Kupercepat kocokanku pada
penisku sampai kurasakan
mendekati puncak sementara
pinggul istri pejabat itupun semakin
cepat begerak, turun naik dan
kadang berputar halus. Kuhentikan jilatanku pada vaginanya ternyata
pinggul itu terus bergerak. "Ouhhss.. Aakhh.. Oohh.." desisan
nyonya itu terdengar semakin
berat. Perlahan aku berdiri sambil
mengocok batang zakarku. Pelan-
pelan kudekatkan penisku ke
vagina Bu pejabat itu. Ujung
penisku mulai menyentuh bibir
vaginanya dan perlahan kepala penisku kuarahkan ke lubang
vagina istri pejabat itu. Karena
goyangan pinggulnya membuat
kepala penisku beberapa kali
meleset dari lubang vaginanya. Akhirnya kepala penisku bisa juga
tepat di lubang vaginanya yang
telah menganga itu. Terasa
vaginanya hangat. Dan mulai
kutekan perlahan. "Bless" Amblas kepala penisku tepat di
lubang vagina yang sudah seperti
ingin menelan batang zakarku. Tapi
kalau kumasukkan semua nanti
bisa membangunkannya. Akhirnya
penisku hanya ku gosok-gosok saja dari lubang vaginanya sampai
ke clitorisnya. "Aahh.. Oohh.. Akhh.." desisan yang
keluar dari mulut ibu pejabat itu
semakin sering. Dan aku juga semakin cepat dan
kasar menggesek-gesek kepala
penisku di bibir vaginanya.
Beberapa menit kemudian terlihat
pinggul ibu pejabat itu semakin
naik ke atas yang membuat kepala penisku terbenam di lubang
vaginanya. Sesaat kepala penisku
terbenam di lubang vaginanya,
kurasakan kepala penisku seolah
digigit lubang itu dan kurasakan
kedutan-kedutan vaginanya. Dan "seerr.. Seerr.. Seerr.. Serr" begitu
kurasakan cairan keluar dari vagina
istri pejabat itu menyirami kepala
penisku. Dan kurasakan juga spermaku
hendak mau tumpah. Karena ruang
gerakku terbatas, kutekan saja
batang zakarku ke lubang itu dan.. "Crroott.. Crroott.. Crott.. Crot."
spermaku menyembur begitu
banyaknya kusemprotkan ke
lubang vagina nyonya pejabat itu. Sebentar kemudian kubersihkan
kepala penisku dengan
mengusapkannya ke clitoris dan
gundukan vaginanya. Lega dan
terasa ringan rasanya badanku
sekaligus sedikit lemas. Kumasukkan penisku ke dalam
celanaku dan kututupi kembali
vagina istri pejabat itu dengan
menurunkan baju tidurnya
sementara celana dalamnya
kumasukkan ke kantongku. "Bos, sepertinya penyimpanan
uang dan barang berharga ada di
kamar ini." Tiba-tiba anak buahku masuk ke
dalam kamar. Untung semuanya
telah selesai sehingga wibawaku
dapat terjaga. "Oke.. Mari kita ikat kedua orang
ini" kataku. Kemudian kami mengikat suami istri
itu yang sekali gus membangunkan
mereka. "Siapa kalian?!" suara Pak pejabat
setengah membentak.
"Diam dan patuhi perintah kami biar
tidak ada yang terluka," kataku
dengan berwibawa yang membuat
ciut nyali Pak pejabat itu. Pertama kami mengikat Pak
pejabat dengan kedua tangannya
ke belakang dan kakinya juga
dengan posisi duduk dan kaki
tertekuk. WWW.UDAHGEDE.COM Sementara istrinya sangat
katakutan melihat todongan pistol kami. Sepertinya dia tidak sadar
kalau tidak mengenakan celana
dalam lagi. Sementara saya
mengikat istrinya, kedua anak
buahku memeriksa semua lemari
yang ada di kamar itu. Kedua tangan si nyonya kuikat ke depan
tapi tersambung dengan ikatan
pada kedua kakinya sehingga dia
tidak bisa duduk. Mereka kami taruh
di lantai yang berlapis karpet
mewah itu. Mereka tentunya takut berteriak karena todongan pistol
kami. Setelah kami menemukan barang-
barang berharga dan sejumlah
uang tunai, secepatnya kami
bergegas meninggalkan mereka.
Kusuruh anak buahku duluan
mengantar barang-barang tersebut ke mobil kami. Mereka kira aku
tidak memperhatikan, mereka
meronta-ronta hendak melepaskan
tali pengikat. Tapi tiba-tiba aku
menoleh ke mereka yang membuat
mereka langsung terdiam. Mungkin karena berusaha melepaskan tali,
membuat baju istri pejabat itu
tersingkap sehingga
memperlihatkan pantatnya yang
bulat. Posisinya tertidur menyamping
dengan kaki dan tangan terikat jadi
satu. Sehingga aku dapat melihat
lekukan pinggulnya yang sangat
indah. Kulihat pantatnya yang
berhadapan denganku saat itu. "Ooohh.." tiba-tiba aku tersentak
melihat pantatnya yang bulat. Vaginanya terjepit diantara kedua
belah pahanya. Terlihat wajah
kedua suami istri itu cemas dengan
apa yang akan kulakukan. Mereka
heran bagaimana bisa sang nyonya
tidak mengenakan celana dalam lagi. Perlaha kudekatkan wajahku
ke belahan pantat dan vagina si
nyonya yang terjepit pahanya. Kembali jantungku berdebar
kencang tak teratur. Siapa yang
tahan lihat pemandangan seperti
ini. Wajah si nyonya tampak
semakin cemas saja melihat aku
mulai mengendus vaginanya. "Tolong jangan sentuh istriku,
ambillah semua yang ada asal
jangan kau ganggu istriku.." kata
Pak pejabat memohon. Bukannya aku tak berperasaan,
tetapi apapun rasanya tak sanggup
untuk menggantikan vagina istrinya
yang telah membuat birahiku naik.
Kujulurkan lidahku sampai
menyentuh bibir vagina si nyonya yang sekaligus menyentuh
clitorisnya yang keluar dari bibir
vaginanya. "Auwww.. Jangan.. Kumohon.. Jangan
sentuh aku.." kata si nyonya
memohon. Dengan posisi seperti ini,
berarti dia memunggungi aku. Dia
berusaha menoleh ke arah wajahku
yang mulai menjilati vaginanya. "Auhh.. Jangan.. Auhh.." katanya
dengan suara memelas dan
kegelian. Aku tak perduli lagi, kali ini aku mau
merasakan vaginanya secara utuh,
sebagai balasan yang tadi.
Kembali kujilati bibir-bibir
vaginanya sambil mengelus-elus
bongkahan pantatnya yang bulat besar. Terlihat belahan pantatnya
membelah sampai ke vaginanya,
sungguh pemandangan yang
sangat indah. Sementara batang zakarku kembali
tegang. Segera kubuka semua
pakaianku tanpa melepas cadar
zorro ku. Sepertinya Pak pejabat
sudah pasrah, mungkin sebagai
lelaki dia dapat merasakan apa yang kurasakan, yaitu nafsu yang
harus dituntaskan. Untuk itu sia-sia
saja dia memohon bila sudah
sejauh ini. Kemudian kubuka pakaian tidur
istrinya dengan mengguntingnya.
Terpampanglah tubuh nyonya
pejabat yang sangat mulus dan
putih. Kugunting lagi BH nya dan
tersembullan buah dadanya yang lumayan besar dan sudah mulai
mengeras. Kedua tanganku meraba
buah dadanya dari samping.
Kuremas-remas dengan gemasnya. "Akhh.. Jangan.. Akhh.." saya jadi
merasa lucu tidak bisa
membedakan larangan atau
erangan yang keluar dari mulutnya. Sambil meremas buah dadanya,
kuciumi tengkuknya sampai ke
punggungnya yang membuat bulu
romanya merinding. "Akhh.. Tolong.. Jangan teruskan..
Akhh.." katanya lagi berusaha
menghentikanku. Sementara badannya menggeliat-
geliat merespon ciumanku.
Ciumanku terus turun menyusuri
pinggangnya yang ramping sampai
ke buah pantatnya. Kujilati buah
pantatnya dua-duanya. Kugigit daging pantatnya yang kenyal. "Auwww.. Sakit.." erangnya
kesakitan. Kususupkan kepalaku ke pusarnya
yang terjepit diantara ikatan
tangan dan kakinya. Kujangkau
sedapat mungkin bagian depan
vaginanya sampai bagian itu basah
dengan ludahku. Puas dengan itu, kembali kedua tanganku meremas
dua buah pantatnya sementara
mulutku melumat bibir vaginanya
yang terjepit tanpa tersisa. Lubang
vaginanya mulai mengeluarkan
lendir bening, pertanda dia juga mulai terangsang. Kujilati kedua batang pahanya
yang mulus dan kembali lagi ke
lubang vaginanya. Kucoba
memasukkan lidahku ke lobang
vaginanya. "Auw.. Jangan.. Akhh.. Jangan.." dia
mulai menangis tapi seperti
kenikmatan juga. Mungkin karena di depan suaminya
membuat dia tersiksa antara
menikmati tapi takut dengan
suaminya. Sebenarnya aku masih
ingin berlama-lama dengan tubuh
nyonya pejabat ini tapi karena keburu pagi dan anak buahku
terlalu lama nunggu dan bisa
curiga, akhirnya aku berusaha
menuntaskannya. Tubuhku kurebahkan dan
mensejajarkan dengan posisi
tubuhnya dimana bagian tubuhnya
yang sebelah kiri berada dibawah.
Dia memunggungiku sementara
badanku menghadap punggungnya. Perlahan kupaskan
posisi selangkanganku dengan
pantatnya yang membuat batang
zakarku menyentuh belahan pantat
dan bibir vaginanya. Tanganku
yang kiri kususupkan dari bawah tubuhnya sampai dapat
menggenggam buah dadanya
sebelah kiri. Kupegang dengan
erat yang membuat dia mengerang. "Akhh.. Aaku mau diapakan.."
tanyanya. Tangan kananku mulai
menggenggam batang zakarku dan
mengarahkannya ke lubang
vaginanya yang terjepit pahanya. "Auw.. Jangan.. Tolong.. Jangan
dimasukkan.." katanya sambil
menjauhkan vaginanya dari
penisku yang mulai menyentuh bibir
vaginanya. Biar tidak bergerak, kuangkat kaki
kananku dan meletakkan diatas
pinggulnya serta mengunci
pergerakannya. Setelah tenang
kembali kuarahkan batang zakarku
ke lubang vaginanya. Perlahan kuselipkan kepala
penisku ke lubang vaginanya, dan.. "Auw.. Jangan.. Kumohon jangan
masukkan.." katanya mengerang. Tapi aku tak perduli lagi, kutekan
pantatku sampai kepala penisku
terbenam di jepitang lubang
vaginanya. "Pah.. Gimana donghh.. Ini.."
katanya sambil menoleh ke
suaminya yang wajahnya memerah. Tapi Pak pejabat tidak bisa
berkata apa-apa lagi. Kurasakan
kepala penisku sudah mantap
terjepit di lubang vaginanya,
kemudian tangan kananku meraih
buah dadanya yang satu lagi. "Tolong.. Jangan.. Tekaann.. Auw.."
tiba-tiba dia menjerit ketika
kutekan penisku hingga batang
zakarku amblas semuanya yang
membuat tubuhku sampai
melengkung. "Bleessek" suara batang zakarku
menyusuri liang vaginanya. Sesaat kudiamkan penisku didalam
liang vaginanya. Kuciumi
tengkuknya dan berusaha
menciumi bibirnya tapi tidak
sampai. Perlahan kuayun pantatku
mengocok vaginanya. Karena terjepit pahanya membuat lubang
vaginanya agak keset dan nikmat
sekali rasanya. WWW.UDAHGEDE.COM "Akhh.. Hentikan.." katanya masih
menangis berusaha menolak
nikmat yang semakin dia rasakan.
Kupercepat ayunan pantatku
membuat badannya terdorong-
dorong ke depan. "Auw.. Auwww.. Akhh.." erangannya
keluar setiap penisku kudorong
kedepan.
"Akhh.. Pahh.. Tolongin.. Pahh..
Akhh.." tiba-tiba kurasakan
tubuhnya mengejang, pahanya semakin keras menjepit kontolku. Badannya semakin menggulung ke
depan menyebabkan badanku
semakin ikut melangkung karena
tertarik kontolku yang dijepit kuat
vaginanya. "Akkhh.. Pahh.." erangnya disaat
kurasakan kepala zakarku disirami
oleh cairan orgasmenya didalam
liang vaginanya. Kemudian dia lemas dan pasrah
ketika semakin cepat kugoyang
tubuhnya. Pak pejabat sekilas
kulihat malah menonton keluar
masuknya batang zakarku di
vagina istrinya. Nampak wajahnya merah padam, mungkin ikut terbawa
suasana juga. Beberapa menit
kemudian aku ingin menuntaskan
permainan ini. Kupercepat kocokan
penisku di vaginanya, sampai
menimbulkan bunyi, blessep.. bleessep.. blep, perpaduan antara
batang zakarku dengan lubang
vagina ibu pejabat itu. Sesaat kemudian kudekap erat
tubuhnya. Kedua tanganku dengan
kuat membetot buah dada nyonya
besar itu. "Auwww.." jeritnya kaget merasakan
ketatnya genggaman tanganku di
buah dadanya. Kemudian kaki kananku kembali
kuletakkan di atas pahanya dan
menjepitnya dengan kuat. Dengan
pegangan yang kuat terhadap
buah dadanya dan disertai jepitan
kakiku di sekitar pahanya, kutekan penisku perlahan ke dalam liang
vaginanya sampai mentok
terganjal buah pantatnya.
Walaupun sudah mentok, kudorong
terus sekuat tenaga sampai
tubuhnya terdekap dengan sangat kuat oleh tangan dan kakiku. "Akhh.. Ohh.. Ampuunn.." erangnya
masih dengan malu-malu
mengeluarkan ekspresi
kenikmatannya. Kelihatannya dia
juga hendak orgasme yang kedua
kalinya. Kurasakan dia juga mendorong pantatnya dengan kuat
agar batang zakarku lebih dalam
masuk ke laing vaginanya. "Akhh.." erangan suaraku sangat
berat melepaskan spermaku ke
liang vaginanya.
"Cabuutt.. Jang.. an..
Keelluuaarrkhaann.. Di.. Dal.. lam.."
katanya disaat spermaku muncrat didalam rahimnya tetapi sudah
tidak kuperdulikan lagi. Spermaku
terasa muncrat menembaki dinding
rahimnya yang membuat banjir
liang vaginanya. "Aukhh.. Akhh.. Oohh.." tiba-tiba
tubuhnya juga mengejang sampai
melengkung ke depan. Kurasakan
lagi semprotan cairan orgasmenya
menyirami kepala penisku.
"Ahh.." erangnya lagi di sisa-sisa orgasmenya sementara masih
terasa kedutan vaginanya
mengurut-urut batang zakarku. Tubuh kami berdua melemas. Untuk
sesaat masih kudekap tubuhnya
dan membiarkan batang zakarku
tetap terbenam didalam liang
vaginanya. Kami berdua terdiam
dan dia juga tidak memperdulikan suaminya lagi. Mungkin ini
kenikmatan yang paling indah dia
rasakan dengan tubuh yang terikat. Beberapa saat kemudian kucabut
penisku dari dalam
vaginanya."Plop!" terdengar suara
dari lubang vaginanya manakala
penisku tercabut. "Akhh.." erangnya lagi merasakan
gesekan penisku meninggalkan
liang vaginanya. Segera kukenakan pakaianku.
Sesaat kutatap mereka berdua. "Maaf.. Pak, Bu, saya tidak bisa
menahan diri," kataku sambil
berlalu meninggalkan kamar itu. Di tangga kudapati anak buahku
mau menyusul aku. Mereka takut
apa yang terjadi padaku di atas.
Setelah kubilang semuanya aman
dan terkendali, kami bergegas
meninggalkan rumah itu dengan hasil yang paling besar artinya
sepanjang karirku merampok. Sesaat kami hendak meninggalkan
rumah itu, terdengar dari atas suara
teriakan seorang perempuan. "Rampookk..!"

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City - MapyRO
    Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City is a luxury hotel and casino located in Atlantic City, New 경주 출장마사지 Jersey. The casino has 2,108 rooms and suites Free WiFi: 8.8Value 제천 출장마사지 for money: 여수 출장샵 8.7 Rating: 7.9/10 · ‎7,947 reviews · ‎Price range: Prices for upcoming dates start 이천 출장안마 at $104 per night (We Price Match)Does Borgata Hotel Casino & Spa 원주 출장샵 have a hot tub for its guests?How much does it cost to stay at Borgata Hotel Casino & Spa?

    BalasHapus